Jumat, 23 Desember 2011

ibu

Ibu itu adalah pembohong!!

Seorang ibu dalam hidupnya membuat kebohongan :

1. Saat makan, jika makanan kurang, Ia akan memberikan makanan itu kepada anaknya dan berkata, "Cepatlah makan, ibu tidak lapar."

2. Waktu makan, Ia selalu menyisihkan ikan dan daging untuk anaknya dan berkata, "ibu tidak suka daging, makanlah, nak.."

3. Tengah malam saat dia sedang menjaga anaknya yg sakit, Ia berkata,
"Istirahatlah nak, ibu masih belum ngantuk.."

4. Saat anak sudah tamat sekolah, bekerja, mengirimkan uang untuk ibu. Ia berkata, "Simpanlah untuk keperluanmu nak, ibu masih punya uang."

5. Saat anak sdh sukses, menjemput ibunya untuk tinggal di rumah besar, Ia lantas berkata, "Rumah tua kita sangat nyaman, ibu tidak terbiasa tinggal di sana."

Saat menjelang tua, ibu sakit keras, anaknya akan menangis, tetapi ibu masih bisa tersenyum sambil berkata, "Jangan menangis, ibu tidak apa apa." Ini adalah kebohongan terakhir yg dibuat ibu.

Tidak peduli seberapa kaya kita, seberapa dewasanya kita, ibu selalu menganggap kita anak kecilnya, mengkhawatirkan diri kita tapi tidak pernah membiarkan kita mengkhawatirkan dirinya.

Semoga semua anak di dunia ini bisa menghargai setiap kebohongan seorang ibu....karena beliaulah malaikat nyata yg dikirim TUHAN untuk menjaga kita.

I LOVE YOU MOM!!! and HAPPY MOTHERDAY

Kamis, 08 Desember 2011

drummer

Jumat, 25 November 2011

surat dari ayahmamah

Rabu, 09 November 2011

a letter from mom and dad

in my old age, please understand and have patience if due to my eye problem if. i break some plates or spilled some soup on the table, don't get mad of me
old people are sensitive. i pity myself everytime raise your voice on me. when my ears become hard of hearing and i can't understand you
please don't call me deaf. instead try to repeat or if you can just write it down so i will understand. please be patient son. i'm old
when my knees become weak, just bear with me and i hope you will help me to stand up. the same why when i was trying to teach you how to walk.
have patience with me when i sound like a broken record . just listen please. don't make fun of me. i hope you won't get tired of listening
do you remember when you were young? when there was something you wanted, you would repeatedly ask me until you got if. i had patience and never get tired of hearing your voice
i am really if i have the odor of an old person. please don't force me to shower. my body is weak, and i get sick or fall easily. please don't be afraid to be near me.
do you remember when you were young? i did not get tired in cashing you around when you did not want to shower.
just be patient when sometimes if i am being difficult. it is because of old age. when you get old you will understand
if you have a little time i want us to sit down and talk even for shorter period of time. i get bored at home because iam here all day and have no want to talk to
i know you're busy at work, but i want you to know that i missed you and your chat. although sometime i know you are not interested in all my stories
do you remember son were you when young? i listened to all you stories, even when you could not pronounce the words properly.
when the time come that i get sick bedridden, please don't get tired of taking care of me.
and have patience with me if i do get an accident on my bed. bear with me in later years becaus iam not going to last for long
when the time comes, please hold my hands and give me strength to face death. and don't worry son because i will close my eyes and pray to God to bless you and protect you every minutes of your life

BECAUSE YOU WERE A GOOD SON

Selasa, 01 November 2011

sepenggal cerita sedih

Namaku Indah, orang di sekitar perumahanku biasa memanggilku Ibu Indah. Ya, karena umurku yang memang sudah tua. Aku berusia 52 tahun, dan aku adalah seorang Single Parent. Suamiku Risyad, sudah lama meninggal, dia meninggal karena kanker paru-paru. Aku dan almarhum Risyad memiliki 2 orang anak, anak pertamaku bernama Andra. Dan anak keduaku bernama Aisha. Andra sekarang sudah berumur 24 tahun, sedangkan Aisha masih berumur 17 tahun. Saat ini Aisha sedang duduk di bangku kelas 3 di salah satu SMA Negeri di Jakarta. Namun Andra, tidak melanjutkan kuliahnya. Karena kekurangan biaya semenjak Ayah nya telah tiada. Saat ini, yang saya tau Andra tidak memiliki pekerjaan, setiap hari hanya pulang malam dan tidak pernah berbicara dengan saya. Dia seringkali langsung masuk kamar dan pagi-pagi sudah pergi entah kemana. Andra berubah semenjak Ayah nya meninggal. Anak keduaku, Aisha juga jarang berbicara denganku, mungkin karena memang kita tidak dekat. Saat ini kegiatannya hanya bersekolah dan pulang untuk nonton TV, atau pergi bersama teman-temannya. Aku sendiri tidak memiliki pekerjaan, aku hanyalah seorang ibu rumah tangga yang telah ditinggal oleh suamiku yang seorang pengusaha. Almarhum suami ku pernah ditipu orang hingga akhirnya keluarga ini menjadi berubah dalam bidang perekonomian.

Setiap hari aku selalu berdoa kepada Tuhan, agar anak-anakku kelak menjadi anak yang beriman, serta sukses dalam kehidupannya. Suatu ketika, Andra pulang dengan muka lusuh dan aku pun bertanya "Kamu sudah makan malam?" , dia hanya menggeleng dan aku langsung membawakan sepiring nasi serta lauk seadanya. Dia hanya bilang "Makasih Bu, Aisha mana ya?" dalam hatiku, Andra ini memang perhatian sekali sama adiknya, dia memang sayang dengan Aisha. Tapi tidak pernah bermain bersama, mungkin karena perbedaan umur yang cukup jauh. Aku pun menjawab "Ada di kamarnya, mungkin sudah tidur". "Ya udah Ibu tidur juga aja, nanti Andra yang cuci piring" , aku pun langsung masuk ke kamarku dan berusaha tidur walaupun belum mengantuk. Tak lama aku mendengar suara Andra sudah masuk ke kamarnya, dan terdengar seperti sedang menelpon. Aku dengar dia bilang "Baik pak, besok akan saya urus pekerjaan ini semua" , aku pun terhenyak. Aku bingung, apakah Andra sudah bekerja? Namun mengapa dia tidak pernah cerita? Aku akhirnya tertidur dengan sejumlah pertanyaan dalam otakku. Keesokan pagi nya, aku memberi Aisha sarapan dan dia segera berangkat sekolah. Aisha anak yang cukup mandiri, dia bisa berangkat sendiri naik angkutan umum. Setelah dia berangkat, aku langsung mengetuk kamar Andra untuk mengajak sarapan. Namun, dia tidak ada disana. Tapi ada selembar kertas bertuliskan "Bu, Andra pamit ke Jogja selama 1 bulan, Ibu jaga diri baik-baik ya, dan juga jaga Aisha", aku menangis membaca surat itu. Aku khawatir, apakah dia bisa hidup disana?

Ya, sampai saat ini aku belum mengetahui apa sebenarnya pekerjaan Andra itu. Lalu aku berusaha menelpon dia, tapi tidak diangkat. Mungkin dia sedang di pesawat. Sore hari pun tiba, dan Aisha pulang langsung menanyakan keberadaan Andra. "Bu, kakak dimana?" , aku hanya bisa jawab "Dia pergi tugas keluar kota, kamu gak usah khawatir, dia akan bawa uang untuk kita" , Aisha pun langsung masuk kamar. Mungkin dia berfikir apakah kakak nya akan sukses atau tidak.

Setelah 3 minggu lamanya, Andra tidak ada kabar sedikitpun. Lalu aku mulai kesal, karena dia tidak pernah angkat telpon ku, dan SMS ku juga tidak pernah dia balas. Aku pun menyuruh Aisha untuk menghubungi Andra, namun hasil nya juga nihil. Aku dan Aisha mulai khawatir, takut terjadi apa-apa dengan Andra. Lalu malam hari telepon rumahku berdering, rupanya dari pihak rumah sakit di Jogja. Aku mendapat berita bahwa Andra sedang kritis karena tabrakan dan sekarang kondisi nya koma. Aku di minta untuk kesana, namun aku tidak ada biaya untuk itu. Aku pun memanggil Aisha, dan kita berdua solat bersama dan berdoa untuk kesembuhan Andra. Tidak terasa air mataku menetes begitu banyak. Aku merasa gagal menjadi seorang Ibu, dimana harusnya aku beri perhatian kepada anakku, namun aku tidak bisa memberi itu semua kepada kedua anakku.

Pada keesokan harinya, aku mendapat kabar dari rumah sakit dan ternyata aku mendapat kabar yang begitu menusuk hatiku, bahwa anakku Andra telah meninggal dunia. Aku langsung meminjam uang dengan tetangga agar aku dan Aisha bisa segera berangkat ke Jogja. Setibanya disana, aku hanya melihat tubuh Andra penuh luka dan terbujur kaku. "Anakku, mengapa nasib kamu bisa begini?" aku terus menangis dan menggoyangkan badan Andra. Namun ternyata dia sudah benar-benar meninggal. Aisha terus memelukku dan berkata "Ibu harus ikhlas, kita harus bisa terima kenyataan ini semua", setelah mendengar kalimat itu, aku pun berusaha ikhlas dan duduk di kursi lobby rumah sakit. Aisha sedang membelikan aku makanan, karena memang sejak pagi aku belum makan. Tiba-tiba ada seorang lelaki muda datang menghampiriku. "Apakah ini Ibu Indah? Ibu dari Andra?" , aku langsung menjawab "Iya betul, adik ini siapa ya?" , "Begini Bu, sebelum terjadi kecelakaan, Andra menitipkan ini kepada saya, dia bilang amplop ini tolong ditaruh dikamarku, aku akan membawanya ke Jakarta minggu depan"

Aku langsung membuka amplop itu, dan disitu tertuliskan "Ibu, maafkan kalau Andra tidak pernah memberi kabar, karena Andra ingin memberi kejutan kepada Ibu, sebenarnya Andra sudah diterima kerja di salah 1 bidang pertambangan, dan proyek Andra baru berhasil. Ini cek untuk Ibu, bisa dicairkan kapanpun Ibu mau, oh iya itu sebagian untuk Aisha juga ya, agar nanti dia bisa kuliah, jangan sampai seperti Andra" Aku pun langsung membuka cek tersebut, dan tertulis nominal Rp. 500.000.000 ,- terbilang lima ratus juta rupiah. Aku lemas tak berdaya, ternyata Andra punya tujuan tertentu rupanya, aku benar-benar merasa sedih, sampai akhirnya Aisha datang dan membaca surat tersebut. Aisha hanya bilang "Kita harus sabar Bu, ini memang tidak mudah, rupanya Tuhan sudah merencanakan ini semua, ini yang terbaik untuk kita. Kita harus mengikhlaskan kepergian Kakak"

Terima kasih Anakku, Andra. Engkau adalah buah hatiku yang sangat aku cintai. Semoga engkau tenang berada di sisi Tuhan YME.
Peluk dan cium dari Ibu.

Karya : Aryanda Sasha Larasati

Kamis, 13 Oktober 2011

indahnya kota JOGJA






Rabu, 12 Oktober 2011

Reo & July

Reo dan July adalah sepasang kekasih yang serasi walaupun keduanya berasal dari keluarga yang jauh berbeda latar belakangnya. Keluarga July berasal dari keluarga kaya raya dan serba berkecukupan, sedangkan keluarga Reo hanyalah keluarga seorang petani miskin yang menggantungkan kehidupannya pada tanah sewaan.

Dalam kehidupan mereka berdua, Reo sangat mencintai July. Reo telah melipat 1000 buah burung kertas untuk July dan July kemudian menggantungkan burung-burung kertas tersebut pada kamarnya. Dalam tiap burung kertas tersebut Reo telah menuliskan harapannya kepada July. Banyak sekali harapan yang telah Reo ungkapkan kepada July. “Semoga kita selalu saling mengasihi satu sama lain”,”Semoga Tuhan melindungi July dari bahaya”,”Semoga kita mendapatkan kehidupan yang bahagia”,dsb. Semua harapan itu telah disimbolkan dalam burung kertas yang diberikan kepada July.

Suatu hari Reo melipat burung kertasnya yang ke 1001. Burung itu dilipat dengan kertas transparan sehingga kelihatan sangat berbeda dengan burung-burung kertas yang lain. Ketika memberikan burung kertas ini, Reo berkata kepada July: “ July, ini burung kertasku yang ke 1001. Dalam burung kertas ini aku mengharapkan adanya kejujuran dan keterbukaan antara aku dan kamu. Aku akan segera melamarmu dan kita akan segera menikah. Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi kakek nenek dan sampai Tuhan memanggil kita berdua ! “

Saat mendengar Reo berkata demikian, menangislah July. Ia berkata kepada Reo : “Reo, senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku sekarang telah memutuskan untuk tidak menikah denganmu karena aku butuh uang dan kekayaan seperti kata orang tuaku!” Saat mendengar itu Reo pun bak disambar geledek. Ia kemudian mulai marah kepada July. Ia mengatai July matre, orang tak berperasaan, kejam, dan sebagainya. Akhirnya Reo meninggalkan July menangis seorang diri.

Reo mulai terbakar semangatnya. Ia pun bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses dan hidup berhasil. Sikap July dijadikannya cambuk untuk maju dan maju. Dalam Sebulan usaha Reo menunjukkan hasilnya. Ia diangkat menjadi kepala cabang di mana ia bekerja dan dalam setahun ia telah diangkat menjadi manajer sebuah perusahaan yang bonafide dan tak lama kemudian ia mempunyai 50% saham dari perusahaan itu. Sekarang tak seorangpun tak kenal Reo, ia adalah bintang kesuksesan.

Suatu hari Reo pun berkelilingkotadengan mobil barunya. Tiba-tiba dilihatnya sepasang suami-istri tua tengah berjalan di dalam derasnya hujan. Suami istri itu kelihatan lusuh dan tidak terawat. Reo pun penasaran dan mendekati suami istri itu dengan mobilnya dan ia mendapati bahwa suami istri itu adalah orang tua July. Reo mulai berpikir untuk memberi pelajaran kepada kedua orang itu, tetapi hati nuraninya melarangnya sangat kuat. Reo membatalkan niatnya dan ia membuntuti kemana perginya orang tua July.

Reo sangat terkejut ketika didapati orang tua July memasuki sebuah makam yang dipenuhi dengan burung kertas. Ia pun semakin terkejut ketika ia mendapati foto July dalam makam itu. Reo pun bergegas turun dari mobilnya dan berlari ke arah makam July untuk menemui orang tua July.

Orang tua July pun berkata kepada Reo :”Reo, sekarang kami jatuh miskin. Harta kami habis untuk biaya pengobatan July yang terkena kanker rahim ganas. July menitipkan sebuahsuratkepada kami untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu denganmu.” Orang tua July menyerahkan sepucuksuratkumal kepada Reo.

Reo membacasuratitu. “Reo, maafkan aku. Aku terpaksa membohongimu. Aku terkena kanker rahim ganas yang tak mungkin disembuhkan. Aku tak mungkin mengatakan hal ini saat itu, karena jika itu aku lakukan, aku akan membuatmu jatuh dalam kehidupan sentimentil yang penuh keputusasaan yang akan membawa hidupmu pada kehancuran. Aku tahu semua tabiatmu Reo, karena itu aku lakukan ini. Aku mencintaimu
Reo................................

July “ Setelah membacasuratitu, menangislah Reo. Ia telah berprasangka terhadap July begitu kejamnya. Ia pun mulai merasakan betapa hati July teriris-iris ketika ia mencemoohnya, mengatainya matre, kejam dan tak berperasaan. Ia merasakan betapa July kesepian seorang diri dalam kesakitannya hingga maut menjemputnya, betapa July mengharapkan kehadirannya di saat-saat penuh penderitaan itu. Tetapi ia lebih
memilih untuk menganggap July sebagai orang matre tak berperasan.July telah
berkorban untuknya agar ia tidak jatuh dalam keputusasaan dan kehancuran.

Cinta bukanlah sebuah pelukan atau ciuman tetapi cinta adalah pengorbanan untuk orang yang sangat berarti bagi kita.
di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal karena sakit. Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu satunya. Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam dan banyak lagi. Ibu itu sring menangis meratapi nasibnya yang malang. Namun ia sering berdo'a memohon kepada Tuhan.



"Tuhan tolong sadarkan anaku yang kusayangi, supaya tidak berbuat dosa lagi. Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati." Namun, semakin lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya, sudah sangat sering ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya. suatu hari ia kembali mencuri di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap. Kemudian dia dibawa ke hadapan raja untuk diadili dan djatuhi hukuman pancung. Pengumuman itu di umumkan ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan keesokan hari di depan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi. Berita hukuman itu sampai ke telinga si ibu. Dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdoa berlutut kepada Tuhan, "Tuhan ampuni anak hamba, biarlah hamba yg sudah tua ini yang menanggung dosanya."



Dengan tertatih-tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan. Tapi keputusan sudah bulat, anaknya harus menjalani hukuman. Dengan hati hancur, ibu itu kembali ke rumah. Tidak berhenti ia berdoa supaya anaknya diampuni, dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan. Dan dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan.



Keesokan harinya, di tempat yg sudah ditetepkan, rakyat berbondong-bondong menyaksikan hukuman tersebut. Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak tersebut sudah pasrah dengan nasibnya. Trbayang di matanya wajah ibunya yg sudah tua, dan tanpa terasa ia menangis menyesali perbuatannya.



Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Sampai waktu yg di tentukan tiba, lonceng belum juga berdentang. Sudah lewat lima menit dan suasana mulai berisik, akhirnya petugas yg membunyikan lonceng datang. Ia engaku heran kerena sudah sejak tadi dia manerik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada.



Saat mereka semua sedang bingung, tiba tiba dari tali lonceng itu mengalir darah. Darah itu berasal dari atas tempat dimana lonceng itu diikat. Dengan jantung berdebar debar seluruh rakyat menantikan saat beberapa orangnaik ke atas untuk menyelidiki sumber darah.

TAHUKAH ANDA APA YANG TERJADI?



Ternyata di dalam lonceng di temui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah. Dia memeluk bandul lonceng yg menyebabkan lonceng tidak berbunyi, dan sebagai gantinya, kepalanya yg terbentur di dinding lonceng.




Seluruhorang yg menyaksikan kejadian itu tertunduk dan menetes kan air mata. Sementara itu sang anak meraung raung memeluk tubuh ibunya yg sudah di turunkan, menyesali dirinya yg selalu menyusahkan ibu.



Ternyata malam sebelumnya si ibu susah payah memanjat ke atas dan mengikatkan dirinya di lonceng, memeluk bandul dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya
.

Senin, 26 September 2011

story in my heart - starlit

Aku akan pergi membawa luka di hati
Semua yang kau berikan telah kau hancurkan
Kau goreskan semua ini cinta ini sangat menyakiti

Ku, teringat ku teringat semua tentang mu
saat kau bersama padaku
Ku, teringat ku teringat semua tentang mu
kau menangis di pangkuan ku

reff:
Ku terluka...
dengan sifat mu semua ku terluka
Ku menangis...
melihat kau bersamanya ku menangis
Ku sendiri...
di tempat gelap yang sunyi ku sendiri

Mungkin aku tak bisa memliki dirimu
Atau aku bukanlah terbaik untuk mu
Semoga kau menemukan cinta sejati mu

Ku, teringat ku teringat semua tentang mu
saat kau bersama padaku
Ku, teringat ku teringat semua tentang mu
kau menangis di pangkuan ku

*back to reff

Trimakasih semua
atas kasih sayang mu yang kau berikan pada ku
Terimakasih semua
semoga kebahagia slalu ada di sisi mu

i hate story in my heart you and me nothing together (4x)

Minggu, 25 September 2011

sudah-sudahlah - souljah

dan semua yang terjadi kini hanyalah sayang palsu
terus terjadi setiap hari demi hari
rasa sakit yang kau rasakan
terulang dan kini terus menerus berulang

boy, andaikan aku bisa sudahi cinta kita
yang penuh dengan rasa curiga
boy, andaikan aku bisa andai kau lepas saja
mungkin kita kan lebih bahagia

reff:
sudah-sudahlah baby kita nggak bisa terus begini
berhentilah mencintai dan biarkan aku pergi
sudah-sudahlah baby belum cukupkah sakit hati
berhenti menyiksa diri biarkan ku pergi

Walaupun kita kini telah lama bersama
Saling menyayangi atas dasar nama cinta
Namun rasa itu hilang entah kemana
Sebaiknya kita berpisah untuk lebih bahagia
Seiring waktu berjalan kita menyadari
Bahwa kau dan aku sulit tuk bersama lagi
Namu ku tak akan bisa ke lain hati
Seakan dirimu itu takkan pernah terganti

boy, tak dapatkah kau lihat kita tak bisa bersama
kapan kau sadar dan jujur mengakuinya
oh boy, andaikan aku bisa andai kau lepas saja
mungkin kita kan lebih bahagia

*back to reff

Seiring waktu berjalan kita menyadari
Bahwa kau dan aku sulit tuk bersama lagi
Namun ku tak akan bisa ke lain hati
Seakan dirimu itu takkan pernah terganti

Walau ku tau dirimu nyaris sempurna
Walau ku tau ku tak bisa bersamanya
Namun tak sanggup diriku untuk berdusta
Kita tak bisa terus bersama

*back to reff

terkutuk cintamu-jamica

sepi kini saat ku cintaimu
perih ini akan sikap burukmu
kau berikan kepadaku
harapan yang semu
tak perdulikan diriku

mungkin kini, kau tak akan kembali
hati ini masih mengharapkanmu
agar kenangan yang indah
yang telah terbagi
didalam hatiku, terukir namamu

reff:
karena cintamu, tak dapat ku raih
karena cintamu, tak dapat ku beli
ku yakin cintamu ini hanya mimpi
terkutuk cintamu, untuk selamanya

mungkin kini kau tak akan kembali
hati ini masih mengharapkan mu
agar kenangan yang indah
yang telah terbagi
didalam hatiku, terukir namamu

*back to reff

**
karena cintamu, tak dapat ku raih (tak dapat ku raih cintamu)
karena cintamu, tak dapat ku beli (tak dapat ku beli cintamu)
ku yakin cintamu ini hanya mimpi
terkutuk cintamu, untuk selamanya

back to **

sepi kini, saat ku cintaimu.....

jakarta minggir kali - jamica

melayang di benak ini
saat aku mengingat engkau
masih indah masih selalu
terasa di dalam hati

kehangatan masih ku impikan
akan hadir suasana indah
masih indah masih selalu
terasa di dalam hati

ku rindukan, ku impikan
ke tempat dimana kau berada
ku rindukan, ku impikaaan
ketempat dimana engkau berada...

reff:
di jamica, jakarta minggir kali
di jamica ku cinta kepadamu
di jamica, jakarta minggir kali
ku berjanji setia padamu

ku rindukan, ku impikan
ke tempat dimana kau berada...
ku rindukan, ku impikaan
ke tempat dimana engkau berada

*back to reff 2x

padamu....padamu.... padamu.... padamu.... padamu... padamuu......

Minggu, 11 September 2011

durhakanya seorang anak

jalannya sudah tertatih-tatih, karena usianya sudah lebih dari 70 tahun, sehingga kalau tidak perlu sekali, jarang ia bisa dan mau keluar rumah. Walaupun ia mempunyai seorang anak perempuan, ia harus tinggal di rumah jompo, karena kehadirannya tidak diinginkan. Masih teringat olehnya, betapa berat penderitaannya ketika akan melahirkan putrinya tersebut. Ayah dari anak tersebut minggat setelah menghamilinya tanpa mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Di samping itu keluarganya menuntut agar ia menggugurkan bayi yang belum dilahirkan, karena keluarganya merasa malu mempunyai seorang putri yang hamil sebelum nikah, tetapi ia tetap mempertahankannya, oleh sebab itu ia diusir dari rumah orang tuanya.

Selain aib yang harus di tanggung, ia pun harus bekerja berat di pabrik untuk membiayai hidupnya. Ketika ia melahirkan putrinya, tidak ada seorang pun yang mendampinginya. Ia tidak mendapatkan kecupan manis maupun ucapan selamat dari siapapun juga, yang ia dapatkan hanya cemohan, karena telahelahirkan seorang bayi haram tanpa bapa. Walaupun demikian ia merasa bahagia sekali atas berkat yang didapatkannya dari Tuhan di mana ia telah dikaruniakan seorang putri. Ia berjanji akan memberikan seluruh kasih sayang yang ia miliki hanya untuk putrinya seorang, oleh sebab itulah putrinya diberi nama Love - Kasih.

Siang ia harus bekerja berat di pabrik dan di waktu malam hari ia harus menjahit sampai jauh malam, karena itu merupakan penghasilan tambahan yang ia bisa dapatkan. Terkadang ia harus menjahit sampai jam 2 pagi, tidur lebih dari 4 jam sehari itu adalah sesuatu kemewahan yang tidak pernah ia dapatkan. Bahkan Sabtu Minggu pun ia masih bekerja menjadi pelayan restaurant. Ini ia lakukan semua agar ia bisa membiayai kehidupan maupun biaya sekolah putrinya yang tercinta. Ia tidak mau menikah lagi, karena ia masih tetap mengharapkan, bahwa pada suatu saat ayah dari putrinya akan datang balik kembali kepadanya, di samping itu ia tidak mau memberikan ayah tiri kepada putrinya.

Sejak ia melahirkan putrinya ia menjadi seorang vegetarian, karena ia tidak mau membeli daging, itu terlalu mahal baginya, uang untuk daging yang seyogianya ia bisa beli, ia sisihkan untuk putrinya. Untuk dirinya sendiri ia tidak pernah mau membeli pakaian baru, ia selalu menerima dan memakai pakaian bekas pemberian orang, tetapi untuk putrinya yang tercinta, hanya yang terbaik dan terbagus ia berikan, mulai dari pakaian sampai dengan makanan.

Pada suatu saat ia jatuh sakit, demam panas. Cuaca di luaran sangat dingin sekali, karena pada saat itu lagi musim dingin menjelang hari Natal. Ia telah menjanjikan untuk memberikan sepeda sebagai hadiah Natal untuk putrinya, tetapi ternyata uang yang telah dikumpulkannya belum mencukupinya. Ia tidak ingin mengecewakan putrinya, maka dari itu walaupun cuaca diluaran dingin sekali, bahkan dlm keadaan sakit dan lemah, ia tetap memaksakan diri untuk keluar rumah dan bekerja. Sejak saat tersebut ia kena penyakit rheumatik, sehingga sering sekali badannya terasa sangat nyeri sekali. Ia ingin memanjakan putrinya dan memberikan hanya yang terbaik bagi putrinya walaupun untuk ini ia harus bekorban, jadi dlm keadaan sakit ataupun tidak sakit ia tetap bekerja, selama hidupnya ia tidak pernah absen bekerja demi putrinya yang tercinta.

Karena perjuangan dan pengorbanannya akhirnya putrinya bisa melanjutkan studinya diluar kota. Di sana putrinya jatuh cinta kepada seorang pemuda anak dari seorang konglomerat beken. Putrinya tidak pernah mau mengakui bahwa ia masih mempunyai orang tua. Ia merasa malu bahwa ia ditinggal minggat oleh ayah kandungnya dan ia merasa malu mempunyai seorang ibu yang bekerja hanya sebagai babu pencuci piring di restaurant. Oleh sebab itulah ia mengaku kepada calon suaminya bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal dunia Pada saat putrinya menikah, ibunya hanya bisa melihat dari jauh dan itupun hanya pada saat upacara pernikahan di gereja saja. Ia tidak diundang, bahkan kehadirannya tidaklah diinginkan. Ia duduk di sudut kursi paling belakang di gereja, sambil mendoakan agar Tuhan selalu melindungi dan memberkati putrinya yang tercinta. Sejak saat itu bertahun-tahun ia tidak mendengar kabar dari putrinya, karena ia dilarang dan tidak boleh menghubungi putrinya. Pada suatu hari ia membaca di koran bahwa putrinya telah melahirkan seorang putera, ia merasa bahagia sekali mendengar berita bahwa ia sekarang telah mempunyai seorang cucu. Ia sangat mendambakan sekali untuk bisa memeluk dan menggendong cucunya, tetapi ini tidak mungkin, sebab ia tidak boleh menginjak rumah putrinya. Untuk ini ia berdoa tiap hari kepada Tuhan, agar ia bisa mendapatkan kesempatan untuk melihat dan bertemu dengan anak dan cucunya, karena keinginannya sedemikian besarnya untuk bisa melihat putri dan cucunya, ia melamar dengan menggunakan nama palsu untuk menjadi babu di rumah keluarga putrinya.

Ia merasa bahagia sekali, karena lamarannya diterima dan diperbolehkan bekerja disana. Di rumah putrinya ia bisa dan boleh menggendong cucunya, tetapi bukan sebagai Oma dari cucunya melainkan hanya sebagai babu dari keluarga tersebut. Ia merasa berterima kasih sekali kepada Tuhan, bahwa ia permohonannya telah dikabulkan.

Di rumah putrinya, ia tidak pernah mendapatkan perlakuan khusus, bahkan binatang peliharaan mereka jauh lebih dikasihi oleh putrinya daripada dirinya sendiri. Di samping itu sering sekali dibentak dan dimaki oleh putri dan anak darah dagingnya sendiri, kalau hal ini terjadi ia hanya bisa berdoa sambil menangis di dlm kamarnya yang kecil di belakang dapur. Ia berdoa agar Tuhan mau mengampuni kesalahan putrinya, ia berdoa agar hukuman tidak dilimpahkan kepada putrinya, ia berdoa agar hukuman itu dilimpahkan saja kepadanya, karena ia sangat menyayangi putrinya.

Setelah bekerja bertahun-tahun sebagai babu tanpa ada orang yang mengetahui siapa dirinya dirumah tersebut, akhirnya ia menderita sakit dan tidak bisa bekerja lagi. Mantunya merasa berhutang budi kepada pelayan tuanya yang setia ini sehingga ia memberikan kesempatan untuk menjalankan sisa hidupnya di rumah jompo.

Puluhan tahun ia tidak bisa dan tidak boleh bertemu lagi dengan putri kesayangannya. Uang pension yang ia dapatkan selalu ia sisihkan dan tabung untuk putrinya, dengan pemikiran siapa tahu pada suatu saat ia membutuhkan bantuannya.

Pada tahun lampau beberapa hari sebelum hari Natal, ia jatuh sakit lagi, tetapi ini kali ia merasakan bahwa saatnya sudah tidak lama lagi. Ia merasakan bahwa ajalnya sudah mendekat. Hanya satu keinginan yang ia dambakan sebelum ia meninggal dunia, ialah untuk bisa bertemu dan boleh melihat putrinya sekali lagi. Di samping itu ia ingin memberikan seluruh uang simpanan yang ia telah kumpulkan selama hidupnya, sebagai hadiah terakhir untuk putrinya.

Suhu diluaran telah mencapai 17 derajat di bawah nol dan salujupun turun dengan lebatnya, jangankan manusia anjingpun pada saat ini tidak mau keluar rumah lagi, karena di luaran sangat dingin, tetapi Nenek tua ini tetap memaksakan diri untuk pergi ke rumah putrinya. Ia ingin betemu dengan putrinya sekali lagi yang terakhir kali. Dengan tubuh menggigil karena kedinginan, ia menunggu datangnya bus berjam-jam di luaran. Ia harus dua kali ganti bus, karena jarak rumah jompo tempat di mana ia tinggal letaknya jauh dari rumah putrinya. Satu perjalanan yang jauh dan tidak mudah bagi seorang nenek tua yang berada dlm keadaan sakit.

Setiba di rumah putrinya dlm keadaan lelah dan kedinginan ia mengetuk rumah putrinya dan ternyata purtinya sendiri yang membukakan pintu rumah gedong di mana putrinya tinggal. Apakah ucapan selamat datang yang diucapkan putrinya ? Apakah rasa bahagia bertemu kembali dengan ibunya? Tidak! Bahkan ia ditegor: "Kamu sudah bekerja di rumah kami puluhan tahun sebagai pembantu, apakah kamu tidak tahu bahwa untuk pembantu ada pintu khusus, ialah pintu di belakang rumah!"

"Nak, Ibu datang bukannya untuk bertamu melainkan hanya ingin memberikan hadiah Natal untukmu. Ibu ingin melihat kamu sekali lagi, mungkin yang terakhir kalinya, bolehkah saya masuk sebentar saja, karena di luaran dingin sekali dan sedang turun salju. Ibu sudah tidak kuat lagi nak!" kata wanita tua itu.

"Maaf saya tidak ada waktu, di samping itu sebentar lagi kami akan menerima tamu seorang pejabat tinggi, lain kali saja. Dan kalau lain kali mau datang telepon dahulu, jangan sembarangan datang begitu saja!" ucapan putrinya dengan nada kesal. Setelah itu pintu ditutup dengan keras. Ia mengusir ibu kandungnya sendiri, seperti juga mengusir seorang pengemis.

Tidak ada rasa kasih, jangankan kasih, belas kasihanpun tidak ada. Setelah beberapa saat kemudian bel rumah bunyi lagi, ternyata ada orang mau pinjam telepon di rumah putrinya "Maaf Bu, mengganggu, bolehkah kami pinjam teleponnya sebentar untuk menelpon ke kantor polisi, sebab di halte bus di depan ada seorang nenek meninggal dunia, rupanya ia mati kedinginan!"

Wanita tua ini mati bukan hanya kedinginan jasmaniahnya saja, tetapi juga perasaannya. Ia sangat mendambakan sekali kehangatan dari kasih sayang putrinya yang tercinta yang tidak pernah ia dapatkan selama hidupnya

- kaskus.us

Rabu, 07 September 2011

do re mi- budi doremi

do dododododo, re rerererere
mi mimimimimi, fa fafafafafa

(do) doakan ku harus pergi (re) relakan aku di sini
(mi) misalnya aku kan pulang (fa) fastikan kau tetap menunggu
(sol) soal cinta luar biasa (la) lama-lama bisa gila
(si) siapa yang tahu pasti (do) doakan aku di sini

adududuh duh aku percaya
kali ini kau pasti bisa yeah
kuku kutanya ada yang salah
jelas ini luar biasa

hal yang baik tidak mudah, tak seperti kau bicara
mereka mengerti ini terlalu jadi masalah
ketika kau mulai bisa terbiasa untuk dapat
menikmati hari-hari tanpaku di sini

(do) doakan ku harus pergi (re) relakan aku di sini
(mi) misalnya aku kan pulang (fa) fastikan kau tetap menunggu
(sol) soal cinta luar biasa (la) lama-lama bisa gila
(si) siapa yang tahu pasti (do) doakan aku di sini

hal yang baik tidak mudah, tak seperti kau bicara
mereka mengerti ini terlalu jadi masalah
ketika kau mulai bisa terbiasa untuk dapat
menikmati hari-hari tanpaku di sini

(do) doakan ku harus pergi (re) relakan aku di sini
(mi) misalnya aku kan pulang (fa) fastikan kau tetap menunggu
(sol) soal cinta luar biasa (la) lama-lama bisa gila
(si) siapa yang tahu pasti (do) doakan aku di sini

everybody sings it!

(do) doakan ku harus pergi (re) relakan aku di sini
(mi) misalnya aku kan pulang (fa) fastikan kau tetap menunggu
(sol) soal cinta luar biasa (la) lama-lama bisa gila
(si) siapa yang tahu pasti (do) doakan aku di sini

doakan ku harus pergi, relakan aku di sini
misalnya aku kan pulang, fafa fastikan kau yang menunggu
soal cinta luar biasa, lama-lama bisa gila
siapa yang tahu pasti, doakan aku di sini

Sabtu, 03 September 2011

penyesalan


Selasa, 09 Agustus 2011

anak dan ayah

seorang anak bertanya kepada ayahnya "ayah, berapa penghasialnmu 1 jam?" mendengar pertanyaan ini sang ayah lalu berkata "jangan ganggu ayah dulu!''. tapi sang anak tetap menanyakan pertanyaan itu berulang ulang. "yah, berapa sih penghasilan ayah selama 1 jam?" mendengar anaknya terus bertanya, sang ayah pun kesal dan mengatakan "ayah sudah bilang, jangan ganggu ayah!!" sang ayah menjawab seperti itu karena sang ayah sedang capek dan rumit karena baru pulang kerja.
namun, anaknya bersikeras dengan pertanyaannya."AYAH berapa penghasilanmu, tolong jawab yah!" dengan suara yang tidak menyenangkan ayahnya pun menjawab "8 dollar satu jam, puas?"
"ayah ,boleh tidak, aku pinjam 4 dollar?" sang anak berkata setelah ayahnya menjawab.
"aku sudah berkata, jangan ganggu aku! diam dan pergilah ke kamarmu!" bentak ayahnya.
memasuki saat tidur malam, sang ayah sudah merasa agak tenang. ia menyesali perlakuannya tadi terhadap anaknya, lalu pergi ke loteng menuju kamar anaknya.
"kamu sudah tidur de?" tanya ayahnya
Ia lalu memberi anaknya 4 dolar yang tadi hendak dipinjamnya. anaknya mengucapkan terima kasih. lalu sang anak menyisipkan tangannya ke bawah bantal dan mengeluarkan a uang 4 dolar yang tampak kusut,
"sekarang aku punya 8 dollar! ayah ,bolehkah aku membeli sejam dari waktumu?"


ngerti gak? yang gak ngerti mention aja @jerryprabu

Jumat, 08 Juli 2011

tuluskah cintamu?

Boy adalah seorang cowo yg menjadi buta karena sebuah kecelakaan. Sejak kecelakaan itu ia menjadi buta. ia merasa terasing dari lingkungannya. Ia merasa tidak ada seorang pun yg memperhatikan atau menyayanginya

Hingga kemudian hadirlah Girl dalam hidupnya. Girl sangat sayang dan perhatian pada Boy. Ia tidak pernah mempermasalahkan kebutaan Boy sebagai suatu kekurangan yg
berarti. Ia sungguh-sungguh mencintai Boy dengan tulus

Suatu hari ketika mereka sedang mengobrol di taman, si Boy mengatakan sesuatu kepada Girl

B : Girl...mengapa kamu begitu menyayangiku?

G: hmmm..entahlah. aku tidak pernah tau alasan mengapa aku begitu
menyayangimu. yg aku tahu aku benar-benar tulus menyayangimu

Boy.. (tersenyum)

B : tapi aku kan buta. apa yg bisa aku perbuat untukmu? apa yg bisa aku berikan buatmu?


G : Boy... aku tidak mengharap apapun darimu. buatku kamu bisa ceria setiap hari dan meny ayangiku dengan tulus itu sudah cukup. aku senang ketika kau merasa senang

B : (terharu) belum pernah ada orang yg begitu menyayangi aku yg buta seperti ini

G : (menggenggam tangan Boy sambil
tersenyum)

B : Girl..kalo sampai suatu saat nanti aku bisa melihat lagi, aku pasti akan menikahimu. karena hanya kamu satu-satunya orang yang dengan tulus menyayangiku

G : benarkah??

B : iya, aku janji!! kalau suatu saat nanti aku bisa melihat, PASTI aku akan menikahimu

G : (terharu) terima kasih Boy. aku sangat menyayangimu

B : (tersenyum) ya. aku tahu itu. aku juga sangat menyayangimu Girl

beberapa bulan kemudian Boy melakukan operasi cangkok mata
dan berhasil. ia mampu melihat lagi. Ia pun tidak sabar untuk segera menemui Girl

Pergilah ia mencari Girl. sampai suatu saat, ia berhasil menemukannya. Namun alangkah terkejutnya ia mengetahui bahwa ternyata Girl adalah seorang gadis buta. Ia tidak bisa menerimanya. Ia pun menolak Girl. Ia lupa akan semua janjinya

G : Boy bukankah kamu sudah berjanji akan menikah denganku?

B : ummm....(bingung) ya memang aku pernah berkata begitu.tapi tidak dengan keadaanmu yg seperti ini

G : Bagaimana mungkin kamu mengingkari janjimu sendiri? bukankah kau bilang hanya aku satu-satunya orang yg menyayangimu?

B : maaf Girl. tapi aku tidak bisa menikah dengan gadis buta. sekali lagi maaf sekali girl

Boy pun pergi meninggalkan Girl. Girl yang kecewa dan merasa dikhianati, memilih untuk bunuh diri.

Saat ia ditemukan meninggal. ada sepucuk surat dikantongnya.

"Dear Boy.... Memang tidak banyak yg bisa aku berikan padamu. tidak banyak yg bisa aku lakukan
untukmu. Namun aku sungguh-sungguh tulus menyayangimu. Semoga kedua mataku itu bisa berguna bagimu..bisa membawakan terang dan keceriaan dalam hidupmu kembali"

~Kadang kala kita tidak boleh melihat sesuatu hanya dengan mata..melainkan
juga dengan hati kita. Mata itu bisa menipu. namun hati tidak. kata hati selalu merupakan kejujuran terdalam dalam hidup manusia

Senin, 04 Juli 2011

renungan SMP-SMA

coba deh lu renungin
udah ngapain aja lu sampe sekarang? selama lu di SMP, udah ngapain aja? udah dapet apa aja? udah jadi apa sekarang?

kalo lu jadi manajer, bos atau sebagainya (nanti), lu bisa hidup tenang dan senang.
tapi kalo lu nantinya malah jadi pengangguran, atau ga bisa jadi orang (istilahnya) dan jauh dari apa yg lo cita-citakan waktu SMP, lo pasti bakal nyesel!!

lu bakal sedih kalo nginget-nginget waktu SMP,
kenapa cepet banget berlalunya? kenapa dulu lu gak begini?
kenapa dulu lu gak begitu? kenapa sekarang udah SMA?
kenapa masa SMP sebentar banget, kenapa ga lamaan dikit?
kenapa dulu lu begini? kenapa dulu lu begitu?
kenapa jadi begini? kenapa jadi begitu?
kenapa, kenapa dan kenapa?

lu bakal sedih, lu bakal nangis, lu bakal nyesel, lu pingin balik lagi ke SMP
STOP !!

jangan berpikir kaya gitu, gak mungkin bisa. seberapa keras-pun lu usaha, lu sekarang udah SMA. ga akan mungkin bisa balik lagi ke masa SMP. ini real, dunia nyata. ga ada mesin waktunya Doraemon, ga ada yg bisa nolong lu

semua udah terlanjur. kalo lu flashback lagi, banyak kesalahan yg udah lu lakuin. ada diantara lu semua yg waktu SMP cuma main-main aja? ga belajar tapi lulus? cuma bercanda doang? dan sekarang udah SMA. masa SMA cuma sekali, jadi harus kita nikmatin

tapi, seandainya waktu di sekolah kita belajar dengan serius dan waktu pulang kita baru main-main sama teman-teman yg lain, lu dapet nilai-nilai bagus. lu jadi banyak tahu, lu jadi pinter dan lu juga dapet kesenangan sama teman-teman lu, ga salah kan?

gini loh, lu sekarang udah jadi siswa SMA. inget ga sih masa-masa lu SMP? kalo waktu itu lu lagi sedih, tertekan, kepayahan, dll pasti sekarang lo ketawa-ketawa ingetnya
masa-masa suram waktu itu, jadi indah dan menyenangkan banget kan kalo diinget-inget lagi
tapi lama-kelamaan.....lu bakal sedih

karena masa-masa indah itu telah berlalu, walau lu bisa nemuin orang-orang yg ada dalam kenangan masa SMP lu, belum tentu semua nya tetep sama. bisa aja ada yg berubah, sometimes people change, right?

sekarang bukan waktunya termenung,lu harus sigap, coba ubah deh pola hidup lu, ubah pola pikir lu. mumpung masih SMA, lu benerin diri lo sebelum telat. lu harus fokus, timbulin tekat di dalam diri lu. lulus SMA nanti, lu harus bisa jadi orang (istilahnya), lu harus bisa gapai cita-cita lu, dokter, pejabat, arsitek, dll

dan saat dewasa nanti, lo inget lagi masa-masa sekarang. dengan usaha lo sendiri, lu hubungin teman-teman lu di SMA, lu ajak kumpul semuanya, lu liat gimana jadinya

lu bisa bangga sama teman-teman lo yg juga berhasil kaya lu. dan kalo masih ada teman lu yg belum berhasil, lu ajak dia. lu buat dia supaya bisa kaya lu. ga usah segan buat ngasih dia pekerjaan, ga usah segan buat ngasih beberapa duit dan tenaga lu buat dia.

dia teman lu, salah satu bagian dari masa lalu lu, salah satu bagian dari masa SMA lu, salah satu bagian dari masa INDAH lu. apa yg lu rasain saat itu, pas lu kumpul sama teman-teman SMA lo, pas lu udah berhasil?

cuma satu pesan gua. semua yg udah berlalu ga akan bisa kembali lagi. memori itu jauh lebih berharga dibandingkan uang. makanya dengan usaha lu sendiri, jadiin diri lo yg sekarang sebagai orang yg bener. supaya nanti lo punya memori yg ga bikin lo nyesel, karena lo bakal bilang untung gua dulu kayak gitu!

Rabu, 22 Juni 2011

mau ini....

dari dulu pengen banget punya ini....

1. miniatur moto gp



kl gua liat di kaskus, harganya sih sekitar 80- 200rb. harga juga tergantung ukurannya.kl yang sekitar 150-200rb itu yang bagus dan ukurannya 1:10 (yg paling gede). kalo yg sedeng (1:12) sekitar 100-150rb. terus kalo yg kecil (1:18) itu harganya sekitar 80-100rb. harganya si rata rata segitu, tp kl ada yg beda si wajar soalnya keadaan barang sm merk juga nentuin harga

2. pesawat aeromodelling

kalo ini si gua kurang begitu tau harganya. tapi kata sodara gua ini mahal. harganya berkisar 1-3 jutaan :O gilak mahal banget. tp tergantung jenisnya si. ada yg jet, helikopter, pesawat biasa, kapal, mobil dll.

yang baiiiik beliin dong, yang miniatur motogp aja deeh. nanti gua doain dapet pahala yang berlipat ganda amiiiin!!

Senin, 20 Juni 2011

kesalahan yang tidak diduga

25 tahun yang lalu,
Inikah nasib? Terlahir sebagai menantu bukan pilihan.
Tapi aku dan Kania harus tetap menikah. Itu sebabnya kami
ada di Kantor Catatan Sipil. Wali kami pun wali hakim. Dalam
tiga puluh menit, prosesi pernikahan kami selesai. Tanpa
sungkem dan tabur melati atau hidangan istimewa d! an salam
sejahtera dari kerabat. Tapi aku masih sangat bersyukur
karena Lukman dan Naila mau hadir menjadi saksi. Umurku
sudah menginjak seperempat abad dan Kania di bawahku..
Cita-cita kami sederhana,ingin hidup bahagia.

22 tahun yang lalu,
Pekerjaanku tidak begitu elit, tapi cukup untuk biaya makan
keluargaku. Ya, keluargaku. Karena sekarang aku sudah punya
momongan. Seorang putri, kunamai ia Kamila. Aku berharap ia
bisa menjadi perempuan sempurna, maksudku kaya akan budi
baik hingga dia tampak ! sempurna. Kulitnya masih merah,
mungkin karena ia baru berumur seminggu. Sayang, dia tak
dijenguk kakek-neneknya dan aku merasa prihatin. Aku harus
bisa terima nasib kembali, orangtuaku dan orangtua Kania tak
mau menerima kami.. Ya sudahlah. Aku tak berhak untuk
memaksa dan aku tidak membenci mereka. Aku hanya yakin,
suatu saat nanti, mereka pasti akan berubah.

19 tahun yang lalu,
Kamilaku gesit dan lincah. Dia sekarang sedang senang
berlari-lari, melompat-lompat atau meloncat dari meja ke
kursi la! lu dari kursi ke lantai kemudian berteriak
'Horeee, Iya bisa terbang'. Begitulah dia
memanggil namanya sendiri, Iya. Kembang senyumnya selalu
merekah seperti mawar di pot halaman rumah. Dan Kania tak
jarang berteriak, 'Iya sayaaang,' jika sudah
terdengar suara 'Prang'. Itu artinya, ada yang
pecah, bisa vas bunga, gelas, piring, atau meja kaca..
Terakhir cermin rias ibunya yang pecah. Waktu dia melompat
dari tempat tidur ke lantai, boneka kayu yang dipegangnya
terpental. Dan dia cuma bilang 'Kenapa semua kaca di
rumah ini selalu pecah, Ma?'

18 tahun yang lalu,
Hari ini Kamila ulang tahun. Aku sengaja pulang lebih awal
dari pekerjaanku agar bisa membeli hadiah dulu. Kemarin
lalu dia merengek minta dibelikan bola. Kania tak
membelikannya karena tak mau anaknya jadi tomboy apalagi
jadi pemain bola seperti yang sering diucapkannya.
'Nanti kalau sudah besar, Iya mau jadi pemain
bola!' tapi aku tidak suka dia menangis terus minta
bola, makanya kubelikan ia sebuah bola. Paling tidak aku
bisa punya lawan main setiap sabtu sore. Dan seperti yang
sudah kuduga, dia bersorak kegirangan waktu kutunjukkan bola
itu. 'Horee, Iya jadi pemain bola.'

17 Tahun yang lalu
Iya, Iya. Bapak kan sudah bilang jangan main bola di jalan.
Mainnya di rumah aja. Coba kalau ia nurut, Bapak kan tidak
akan seperti ini. Aku tidak tahu bagaimana Kania bisa tidak
tahu Iya menyembunyikan bola di tas sekolahnya. Yang aku
tahu, hari itu hari sabtu dan aku akan menjemputnyanya dari
sekolah. Kulihat anakku sedang asyik menendang bola
sepanjang jalan pulang dari sekolah dan ia semakin ketengah
jalan. Aku berlari menghampirinya, rasa khawatirku
mengalahkan kehati-hatianku dan 'Iyaaaa'. Sebuah
truk pasir telak menghantam tubuhku, lindasan ban besarnya
berhenti di atas dua kakiku. Waktu aku sadar, dua kakiku
sudah diamputasi. Ya Tuhan, bagaimana ini. Bayang-bayang
kelam menyelimuti pikiranku, tanpa kaki, bagaimana aku
bekerja sementara
pekerjaanku mengantar barang dari perusahaan ke rumah
konsumen. Kulihat Kania menangis sedih, bibir cuma berkata
'Coba kalau kamu tak belikan ia bola!'

15 tahun yang lalu,
Perekonomianku morat marit setelah kecelakaan. Uang
pesangon habis untuk ke rumah sakit dan uang tabungan
menguap jadi asap dapur. Kania mulai banyak mengeluh dan Iya
mulai banyak dibe! ntak. Aku hanya bisa membelainya. Dan
bilang kalau Mamanya sedang sakit kepala makanya cepat
marah. Perabotan rumah yang bisa dijual sudah habis. Dan aku
tak bisa berkata apa-apa waktu Kania hendak mencari ke luar
negeri. Dia ingin penghasilan yang lebih besar untuk
mencukupi kebutuhan Kamila. Diizinkan atau tidak diizinkan
dia akan tetap pergi. Begitu katanya. Dan akhirnya dia
memang pergi ke Malaysia .

13 tahun yang lalu,
Setahun sejak keper! gian Kania, keuangan rumahku sedikit
membaik tapi itu hanya setahun. Setelah itu tak terdengar
kabar lagi. Aku harus mempersiapkan uang untuk Kamila masuk
SMP. Anakku memang pintar dia loncat satu tahun di SD-nya.
Dengan segala keprihatinan kupaksakan agar Kamila bisa
melanjutkan sekolah. aku bekerja serabutan, mengerjakan
pekerjaan yang bisa kukerjakan dengan dua tanganku. Aku
miris, menghadapi kenyataan. Menyaksikan anakku yang tumbuh
remaja dan aku tahu dia ingin menikmati dunianya. Tapi
keadaanku mengurungnya dalam segala kekurangan. Tapi aku
harus kuat. Aku harus tabah untuk mengajari Kamila hidup
tegar.

10 tahun yang lalu,
Aku sedih, semua tetangga sering mengejek kecacatanku.
Dan Kamila hanya sanggup berlari ke dalam rumah lalu
sembunyi di dalam kamar. Dia sering jadi bulan-bulanan
hinaan teman sebayanya. Anakku cantik, seperti ibunya.
'Biar cantik kalo kere ya kelaut aje.' Mungkin
itu kata-kata yang sering kudengar. Tapi anakku memang sabar
dia tidak marah walau tak urung menangis juga.
'Sabar ya, Nak!' hiburku.
'Pak, Iya pake jilbab aja ya, biar tidak
diganggu!' pintanya padaku. Dan aku menangis. Anakku
maafkan bapakmu, hanya itu suara yang sanggup kupendam dalam
hatiku. Sejak hari itu, anakku tak pernah lepas dari
kerudungnya. Dan aku bahagia. Anakku, ternyata kamu sudah
semakin dewasa. Dia selalu tersenyum padaku. Dia tidak
pernah menunjukkan
kekecewaannya padaku karena sekolahnya hanya terlambat di
bangku SMP.!

7 tahun yang lalu,
Aku merenung seharian. Ingatanku tentang Kania, istriku,
kembali menemui pikiranku. Sudah bertahun-tahun tak kudengar
kabarnya. Aku tak mungkin bohong pada diriku sendiri, jika
aku masih menyimpan rindu untuknya. Dan itu pula yang
membuat aku takut. Semalam Kamila bilang dia ingin menjadi
TKI ke Malaysia . Sulit baginya mencari pekerjaan di sini
yang cuma lulusan SMP.. Haruskah aku melepasnya karena
alasan ekonomi. Dia bilang aku sudah tua, tenagaku mulai
habis dan dia ingin agar aku beristirahat. Dia berjanji akan
rajin mengirimi aku uang dan menabung untuk modal. Setelah
itu dia akan pulang, menemaniku kembali dan membuka usaha
kecil-kecilan. Seperti waktu lalu, kali ini pun aku tak
kuasa untuk menghalanginya. Aku hanya berdoa agar Kamilaku
baik-baik saja.

4 tahun lalu,
Kamila tak pernah telat ! mengirimi aku uang. Hampir tiga
tahun dia di sana . Dia bekerja sebagai seorang pelayan di
rumah seorang nyonya. Tapi Kamila tidak suka dengan
laki-laki yang disebutnya datuk. Matanya tak pernah siratkan
sinar baik. Dia juga dikenal suka perempuan. Dan nyonya itu
adalah istri mudanya yang keempat. Dia bilang dia sudah
ingin pulang. Karena akhir-akhir ini dia sering diganggu.
Lebaran tahun ini dia akan berhenti bekerja. Itu yang kubaca
dari suratnya. Aku senang mengetahui itu dan selalu menunggu
hingga masa itu tiba. Kamila bilang, aku jangan pernah lupa
salat dan kalau kondisiku sedang baik usahakan untuk salat
tahajjud. Tak perlu memaksakan untuk puasa sunnah yang pasti
setiap bulan Ramadhan aku harus berusaha sebisa mungkin
untuk kuat hingga beduk manghrib berbunyi. Kini anakku lebih
pandai menasihati daripada aku. Dan aku bangga.

3 tahun 6 bulan yang lalu,
Inikah badai? Aku mendapat surat dari kepolisian
pemerintahan Malaysia , kabarnya anakku ditahan. Dan dia
diancam hukuman mati, karena dia terbukti membunuh suami
majikannya. Sesak dadaku mendapat kabar ini. Aku menangis,
aku tak percaya. Kamilaku yang lemah lembut tak mungkin
membunuh. Lagipula kenapa dia harus membunuh. Aku meminta
bantuan hukum dari Indonesia untuk menyelamatkan anakku dari
maut. Hampir setahun aku gelisah menunggu kasus anakku
selesai. Tenaga tuaku terkuras dan airmataku habis. Aku
hanya bisa memohon agar anakku tidak dihukum mati andai dia
memang bersalah.

2 tahun 6 bulan yang lalu,
Akhirnya putusan itu jatuh juga, anakku terbukti bersalah.
Dan dia harus menjalani ! hukuman gantung sebagai
balasannya. Aku tidak bisa apa-apa selain menangis
sejadinya. Andai aku tak izinkan dia pergi apakah nasibnya
tak akan seburuk ini? Andai aku tak belikan ia bola apakah
keadaanku pasti lebih baik? Aku kini benar-benar sendiri.
Wahai Allah kuatkan aku.

Atas permintaan anakku aku dijemput terbang ke Malaysia .
Anakku ingin aku ada di sisinya disaat terakhirnya.
Lihatlah, dia kurus sekali. Dua matanya sembab dan bengkak.
Ingin rasanya aku berlari tapi apa daya kakiku tak ada.. Aku
masuk ke dalam ruangan pertemuan itu, dia berhambur ke
arahku, memelukku erat, seakan tak ingin melepaskan aku.

'Bapak, Iya Takut!' aku memeluknya lebih erat
lagi. Andai bisa ditukar, aku ingin menggantikannya.
'Kenapa, Ya, kenapa kamu membunuhnya sayang?'
'Lelaki tua itu ingin Iya tidur dengannya, Pak. Iya
tidak mau. Iya dipukulnya. Iya takut, Iya dorong dan dia
jatuh dari jendela kamar. Dan dia mati. Iya tidak salah kan
, Pak!' Aku perih mendengar itu. Aku iba dengan nasib
anakku. Masa mudanya hilang begitu saja. Tapi aku bisa
apa, istri keempat lelaki tua itu menuntut agar anakku
dihukum mati. Dia kaya dan lelaki itu juga orang terhormat.
Aku sudah berusaha untuk memohon keringanan bagi anakku,
tapi menemuiku pun ia tidak mau. Sia-sia aku tinggal di
Malaysia selama enam bulan untuk memohon hukuman pada wanita
itu.

2 tahun yang lalu,
Hari ini, anakku akan dihukum gantung. Dan wanita itu akan
hadir melihatnya. Aku mendengar dari petugas jika dia sudah
datang dan ada di belakangku. Tapi aku tak ingin melihatnya.
Aku melihat isyarat tangan dari hakim di sana . Petugas itu
membuka papan yang diinjak anakku. Dan 'blass'
Kamilaku kini tergantung. Aku tak bisa lagi menangis.
Setelah yakin suda! h mati, jenazah anakku diturunkan
mereka, aku mendengar langkah kaki menuju jenazah anakku.
Dia menyibak kain penutupnya dan tersenyum sinis. Aku
mendongakkan kepalaku, dan dengan mataku yang samar oleh air
mata aku melihat garis wajah yang kukenal.
'Kania?'
'Mas Har, kau ... !'
'Kau ... kau bunuh anakmu sendiri, Kania!'
'Iya? Dia..dia . Iya?' serunya getir menunjuk
jenazah anakku.
'Ya, dia Iya kita. Iya yang ingin jadi pemain bola
jika sudah besar.'
'Tidak ... tidaaak ... ' Kania berlari ke arah
jenazah anakku. Diguncang tubuh kaku itu sambil menjerit
histeris. Seorang petugas menghampiri Kania dan memberikan
secarik kertas yang tergenggam di tangannya waktu dia
diturunkan dari tiang gantungan. Bunyinya 'Terima kasih
Mama.' Aku baru sadar, kalau dari dulu Kamila sudah
tahu wanita itu ibunya.

Setahun lalu,
Sejak saat itu istriku gila. Tapi apakah dia masih istriku.
Yang aku tahu, aku belum pernah menceraikannya. Terakhir
kudengar kabarnya dia mati bunuh diri. Dia ingin dikuburkan
di samping kuburan anakku, Kamila. Kata pembantu yang
mengantarkan
jenazahnya padaku, dia sering berteriak, 'Iya
sayaaang, apalagi yang pecah, Nak.' Kamu tahu Kania,
kali ini yang pecah adalah hatiku.

Kamis, 16 Juni 2011

penyesalan

Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak untuk diasuh pembantu rumah ketika mereka bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan berusia tiga setengah tahun. Sendirian di rumah, dia sering dibiarkan pembantunya yang sibuk bekerja.

Dia bermain diluar rumah. Dia bermain ayunan, berayun-ayun di atas ayunan yang dibeli papanya, ataupun memetik bunga matahari, bunga kertas dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dia pun mencoret semen tempat mobil ayahnya diparkirkan tetapi karena lantainya terbuat dari marmer, coretan tidak kelihatan. Dicobanya pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, coretannya tampak jelas. Apa lagi kanak-kanak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu bapak dan ibunya mengendarai motor ke tempat kerja karena ada perayaan Thaipusam sehingga jalanan macet. Setelah penuh coretan yg sebelah kanan dia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari si pembantu rumah.

Pulang petang itu, terkejutlah ayah ibunya melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan angsuran. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit,
Ayah: “Kerjaan siapa ini?”
Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan, lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya.

Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘Tak tahu… !”
Ibu: “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata, “Ita yg membuat itu papa…. cantik kan!” katanya sambil memeluk papanya ingin bermanja seperti biasa. Namun, Si ayah yang hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon bunga raya di depannya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya.

Si anak yang tak mengerti apa-apa terlolong-lolong kesakitan sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa?. Si bapak cukup rakus memukul-mukul tangan kanan dan kemudian tangan kiri anaknya.

Setelah si bapak masuk ke rumah dituruti si ibu, pembantu rumah menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dilihatnya telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiram air sambil dia ikut menangis. Anak kecil itu juga terjerit-jerit menahan kepedihan saat luka-lukanya itu terkena air. Si pembantu rumah kemudian menidurkan anak kecil itu. Si bapak sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah.

Keesokkan harinya, kedua-dua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu. “Oleskan obat saja!” jawab tuannya, bapak si anak. Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si bapak konon mau mengajar anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu tetapi setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Ita demam…”jawab pembantunya ringkas. ”Kasih minum panadol” jawab si ibu.

Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Ita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lg pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Ita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 siap” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan ia dirujuk ke hospital karena keadaannya serius. Setelah seminggu di rawat inap doktor memanggil bapak dan ibu anak itu.

“Tidak ada pilihan..” katanya yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena gangren yang terjadi sudah terlalu parah.
“Ia sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya kedua tangannya perlu dipotong dari siku ke bawah” kata doktor.

Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si bapak terketar-ketar menandatangani surat persetujuan pembedahan.

Keluar dari bilik pembedahan, selepas obat bius yang suntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga heran melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata.

“Papa.. Mama… Ita tidak akan melakukannya lagi. Ita tak mau dipukul papa. Ita tak mau jahat. Ita sayang papa.. sayang mama.” katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya.

“Ita juga sayang Kak Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuatkan gadis dari Surabaya itu meraung histeris.

“Papa.. kembalikan tangan Ita. Untuk apa diambil.. Ita janji tdk akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Ita mau makan nanti? Bagaimana Ita mau bermain nanti? Ita janji tdk akan mencoret-coret mobil lagi,” katanya berulang-ulang.

Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi, tiada manusia dapat menahannya

kaskus.us

Rabu, 15 Juni 2011

tidak putus asa

gua punya cerita nih, tapi nama agak disamarkan. cekidot

pada suatu hari iwan sedang beristirahat di kantornya. ia makan keluar, karena kantin di kantornya sudah penuh. ketika ia sudah keluar kantor ia langsung membeli rokok, agar setelah makan tidak repot lagi mencari rokok. setelah itu dia pergi ke warung nasi padang. setelah ia masuk, tempat duduk di warung tersebut penuh, dan ia terpaksa makan diluar. ketika ia keluar, ia duduk di bangku panjang. di bangku tersebut ada seorang kakek kakek yang sudah tua, rambutnya putih dan kurus sambil membawa karung besar yg berisikan botol plastik dll. lalu iwan menyapa kakek tua tersebut :

I: sedang menunggu apa kek?

K: tidak menunggu apa apa mas, hanya sedang beristirat setelah mencari barang bekas seharian

I: emang kakek nyari dari jam berapa dan nyari kemana aja?

K: dari pagi mas, ya cuma keliling daerah sini aja mas

I: ooh gitu pak

lalu iwan membakar rokok yang telah ia beli. ia menawarkan kepada kakek tersebut. tiba tiba kakek tersebut mengusap ngusap kepalanya yang sedang pusing

I: kakek pusing? emg ya kek panas kayak gini bikin kepala pusing

K: iya nih mas, agak pusing. capek saya

I: bapak ngerokok? ini pak saya punya. ambil saja

K: oh tidak mas makasih, sayang uangnya. mendingan buat beli makan

iwan pun agak tersenggol hatinya. lalu ia menginjak rokoknya. tidak lama kemudian iwan mendengar suara perut yang sudah lapar. iwan pun spontan menengok ke arah kakek tersebut

I: kakek belum makan?

K: (senyum) belum mas, aga nanti mungkin

I: wah tar tambah pusing kek?

K : iya mas saya udah biasa kok

iwan mendengar lagi suara perut tersebut. iwan pun berfikir kalau sebenarnya kakek tersebut bukan lg gamau makan, tp ia sedang gak punya duit dan gabisa makan. iwan pun segera pergi ke warung nasi padang tersebut dan memesan makanan untuknya. ia berinisiatif untuk membelikan kakek itu makan, tetapi ia tidak ingin memberi langsung. karena ia takut kakek tersebut berfikir negatif. ia berpura pura kalau temannya tidak datang, padahal nasinya sudah dipesan

I: yaah masa temen saya gajadi dateng kek. padahal kan saya sudah pesan makanan

K: yasudah bungkus aja nasinya. untuk makan nanti sore

I: yah kek, keburu basi. kakek saja yang memakannya. lagi pula kan kakek belum makan

K: aduh mas, tidak usah. saya tidak punya uang untuk menggantinya

I: (benar kan firasat saya). sudah gausah bayar kek. lagi pula saya hari ini ulang tahun kok. jadi kakek terima aja (boong)

K: benar mas? aduh makasih banyak ya mas. selamat ulang tahun ya mas, semoga dibalas sama yang diatas

I: iya kek sama sama. amin kek doanya. saya pesankan minum ya kek. pasti kakek haus

K: udah mas gausah. ini saja sudah cukup merepotkan mas

iwan pun memesan 2 es teh manis.

K: loh mas? saya kan ga mesan?

I: iya kek, saya beli 2. haus banget soalnya saya (boong)

tanpa disadari, kakek tersebut pun meneteskan air matanya. lalu iwan pun bingung kenapa kakek tersebut menangis

K: mas, saya makasih sudah dibelikan makanan. saya belum makan dari kemarin sebetulnya. cuma saya malu mas, saya inginnya beli makan sama uang sendiri karena saya bukan pengemis. saya sebetulnya lapar sekali mas, tapi saya belum dapet uang hasil nyari barang bekas

setelah mendengar itu, hati iwan terasa perih. secara gasadar, iwan hampir saja meneteskan air mat, tetapi ia belaga sok cool

I: yauda, kakek makan aja nasinya. nanti kalau kurang saya pesankan lagi ya kek? jangan malu-malu

K: (masi nangis) iya mas. makasih banyak ya mas. nanti yang diatas yang bales

I: iya kek makasih doanya

Akhirnya iwan makan berdua ama beliau, sambil cerita-cerita. dari cerita beliau iwan tau kalo beliau punya dua anak, yang satu udah meninggal karena kecelakaan. yang satunya udah pergi dari rumah ga pulang-pulang udah 3 tahun. istri beliau udah meninggal krn kena kanker tahun lalu. dan parahnya lagi rumahnya diambil ama orang kredit gara-gara ga bisa ngelunasin uang pinjaman buat ngobatin istrinya. iwan pun sedih mendengarnya. sebatang kara, ga punya rumah, anaknya durhaka, jarang makan. malah beliau crita pernah dipalak preman waktu mulung di jakarta

karena iwan belom mengambil uang, ia hanya mengasih uang sisa kembalian nasi padang tersebut. tetapi kakek tersebut menolaknya. dan akhirnya kakek tersebut menerimanya karena sedikit paksaan dr iwan. yang membuat iwan lebih tersentuh adalah ketika ia melihat kakek tersebut memasukan uang yang iwan berikan ke dalam kotak amal di dekat warung nasi padang tersebut. ditengah tengah kesulitan beliau yang lagi dialami, kakek tersebut masih ingin beramal dan berbagi ke orang yang lebih tidak mampu darinya

iwan pun menangis. ia ngerasa kecil banget sebagai manusia. ia ngerasa ditunjukin sesuatu yang bener-bener hebat!

iwan berdoa semoga kakek itu dilancarkan segala urusannya, diberi kemudahan dan rejeki berlimpah, dan selalu berada dalam lindungan Tuhan

Sabtu, 11 Juni 2011

pengorbanan seorang pacar

Sepasang kekasih sedang melaju lebih dari 100 km/jam dijalan dengan sebuah motor

Cewek : Pelan-pelan, aku takut!

Cowok : Tidak, Ini menyenangkan

Cewek : Tidak, Ini sama sekali tidak menyenangkan. Please, aku takut!!

Cowok : Baik, tapi katakan dulu bahwa kamu mencintaiku

Cewek : Aku mencintaimu! Sekarang pelankan motornya!

Cowok : Sekarang beri aku pelukan yang erat

(Lalu si cewek memeluknya)

Cowok : Bisakah kamu melepas helmku & kamu pakai. Helm ini sangat mengganggku!

(Si cewek itu pun menurutinya)

Keesokan harinya ada berita di koran sebuah sepeda motor menabrak gedung karena rem-nya blong.

Ada dua orang diatas motor itu, tetapi hanya satu orang yang selamat.

Yang terjadi sebenarnya adalah bahwa di tengah jalan saat kecepatan tinggi si cowok berusaha mengerem untuk memperlambat, tapi si cowok menyadari bahwa rem motornya rusak, tapi dia tidak ingin membiarkan kekasihnya tau

Dia meminta kekasihnya berkata dia mencintainya & merasakan pelukannya, karena dia tau itu unutk terakhir kali baginya.

Dia menyuruhnya memakai helm supaya kekasihnya akan tetap hidup walaupun itu berarti ia yang akan mati.

Pernahkah kamu mencintai seseorang sampai sebesar ini?? Ataukah hanya sebatas memperhatikannya, peduli, menelpon/mengirimkannya sms hanya untuk membuatnya bahagia?

Pernahkan kamu mengatakan "AKU MENCINTAIMU" padanya? Ataukah kamu menunggu untuk mengatakan itu disaat kamu berada dalam situasi seperti diatas motor itu?

Jika tidak, kamu masih punya kesempatan untuk mencintainya lebih lagi

from: rere&jerry

Rabu, 01 Juni 2011

dibalik kegagahan seorang ayah

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya. Lalu bagaimana dengan Papa? Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil, papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu. Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya” Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka, tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA


Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba, tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang” Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata: “Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”, berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja, kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!” Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu. Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga

Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu. Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama. Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya. Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia :’) Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu. Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawati. Setelah perasaan khawatir itu berlarut-larut, ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu. Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang “Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata-mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti. Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa


Ketika kamu menjadi gadis dewasa dan kamu harus pergi kuliah dikota lain, papa harus melepasmu di bandara. tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu? Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat. Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”. Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan. Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak…. Tidak bisa!” Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”. Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya, papa akan sangat berhati-hati memberikan izin. Karena Papa tahu, bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia. Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa. Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik. Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik. bahagiakanlah ia bersama suaminya”

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk. Dengan rambut yang telah dan semakin memutih dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya, papa telah menyelesaikan tugasnya

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat. bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis. Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu, dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal

seekor anjing

Sebuah toko hewan peliharaan (pet store) memasang papan iklan yang menarik bagi anak-anak kecil, “dijual anak anjing”. Segera saja seorang anak lelaki datang, masuk ke dalam toko dan bertanya “Berapa harga anak anjing yang anda jual itu?”

Pemilik toko itu menjawab, “Harganya berkisar antara 30 - 50 Dollar.”

Anak lelaki itu lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa keping uang, “Aku hanya mempunyai 2,37 Dollar, bisakah aku melihat-lihat anak anjing yang anda jual itu?”

Pemilik toko itu tersenyum. Ia lalu bersiul memanggil anjing-anjingnya. Tak lama dari kandang anjing munculah anjingnya yang bernama Lady yang diikuti oleh lima ekor anak anjing. Mereka berlari-larian di sepanjang lorong toko. Tetapi, ada satu anak anjing yang tampak berlari tertinggal paling belakang.

Si anak lelaki itu menunjuk pada anak anjing yang paling terbelakang dan tampak cacat itu. Tanyanya, “Kenapa dengan anak anjing itu?

Pemilik toko menjelaskan bahwa ketika dilahirkan anak anjing itu mempunyai kelainan di pinggulnya, dan akan menderita cacat seumur hidupnya.

Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, “Aku beli anak anjing yang cacat itu.”

Pemilik toko itu menjawab, “Jangan, jangan beli anak anjing yang cacat itu. Tapi jika kau ingin memilikinya, aku akan berikan anak anjing itu padamu.”

Anak lelaki itu jadi kecewa. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, “Aku tak mau kau memberikan anak anjing itu cuma-cuma padaku. Meski cacat anak anjing itu tetap mempunyai harga yang sama sebagaimana anak anjing yang lain. Aku akan bayar penuh harga anak anjing itu. Saat ini aku hanya mempunyai 2,35 Dollar. Tetapi setiap hari akan akan mengangsur 0,5 Dollar sampai lunas harga anak anjing itu.”

Tetapi lelaki itu menolak, “Nak, kau jangan membeli anak anjing ini. Dia tidak bisa lari cepat. Dia tidak bisa melompat dan bermain sebagaimana anak anjing lainnya.”

Anak lelaki itu terdiam. Lalu ia melepas menarik ujung celana panjangnya. Dari balik celana itu tampaklah sepasang kaki yang cacat. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, “Tuan, aku pun tidak bisa berlari dengan cepat. Aku pun tidak bisa melompat-lompat dan bermain-main sebagaimana anak lelaki lain. Oleh karena itu aku tahu, bahwa anak anjing itu membutuhkan seseorang yang mau mengerti penderitaannya.”

Kini pemilik toko itu menggigit bibirnya. Air mata menetes dari sudut matanya. Ia tersenyum dan berkata, “Aku akan berdoa setiap hari agar anak-anak anjing ini mempunyai majikan sebaik engkau.”

Bahkan mereka yang cacat pun mempunyai nilai yang sama dengan mereka yang normal

by : kaskus.us

Sabtu, 21 Mei 2011

for my mom

Seorang Ibu terduduk di kursi rodanya suatu sore di tepi danau, ditemani Anaknya yang sudah mapan dan berkeluarga.



Si ibu bertanya ” itu burung apa yg berdiri disana ??”

“Bangau mama” anaknya menjawab dengan sopan.

Tak lama kemudian si mama bertanya lagi..

“Itu yang warna putih burung apa?”

sdikit kesal anaknya menjawab ” ya bangau mama?…”



Kemudian ibunya kembali bertanya

” Lantas itu burung apa ?” Ibunya menunjuk burung bangau tadi yg sedang terbang…



Dengan nada kesal si anak menjawab “ya bangau mama. kan sama saja!..emanknya mama gak liat dia terbang!”



Air menetes dari sudut mata si mama sambil berkata pelan..”Dulu 26 tahun yang lalu aku memangku mu dan menjawab pertanyaan yg sama untuk mu sebanyak 10 kali,..sedang saat ini aku hanya bertanya 3 kali, tapi kau membentak ku 2 kali..”



Kau tanya sama aku, Mama... 1 + 1 berapa? Baju apa yang cocok ku pakai? dan selalu kau ulang2i pertanyaan yang sama namun tetap aku jawab selalu dengan penuh harap yang terbaik untuk anak ku.....



Si anak terdiam…dan memeluk mamanya dan menangis di pelukan si mama nya...



Pernahkah kita memikirkan apa yg telah diajarkan oleh seorang mama kepada kita? Sayangilah Mama/Ibu-mu dgn sungguh-sungguh karena surga berada di telapak kaki Ibu.

2 buah kadal

Ini sebuah kisah nyata yang terjadi di Jepang. Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokan tembok.


Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor kadal terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku. Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek paku itu, ternyata paku tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun.

Apa yang terjadi? Bagaimana kadal itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun?

Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal. Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu!

Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadal itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. kemudian, tidak tahu darimana datangnya, seekor kadal lain muncul dengan makanan di mulutnya …. astaga!!

Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor kadal lain yang selalu memperhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10 tahun. Sungguh ini sebuah cinta…cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu. apa yang dapat dilakukan oleh cinta? tentu saja sebuah keajaiban. Bayangkan, kadal itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu menganggumkan

from: kaskus.us

Jumat, 13 Mei 2011

aku masih punya cinta-cozy republik

Masihkah kau cinta padaku
Walau ku orang yang tak punya
Kini ku hanya punya cinta
Ku berikan untukmu semua
Aku masih punya cinta (uyeee..)

Dahulu engkau pernah mengatakan
Bahwa cinta kita sehidup semati
Saat ku masih bisa memberikan
Apa yang engkau mau..aku berikan

Kini..aku tak seperti dulu lagi
Tak ada lagi yang bisa engkau pinta
Janganlah engkau berubah

Reff :
Masihkah kau cinta padaku
Walau ku orang yang tak punya
Kini ku hanya punya cinta
Ku berikan untukmu semua

Janganlah engkau berubah (uyeee..)

Sayang sayang sayang..seribu sayang
Bila cintamu padaku tak kau pertahankan
Setelah semuanya ku berikan
Janganlah diriku engkau kecewakan

Kini..haruskah aku terus bertanya
Apakah janjimu tetap sama
Janganlah engkau berubah

Reff :
Masihkah kau cinta padaku
Walau ku orang yang tak punya
Kini ku hanya punya cinta
Ku berikan untukmu semua
Masihkah kau sayang padaku
Walau ku orang yang tak punya
Tapi ku masih punya cinta
Ku berikan untukmu semua

Masihkah kita bisa
Makan sepiring berdua
Seperti dulu lagi..selalu bercinta
Bahagia selamanya...

Masihkah kau cinta padaku
Walau ku orang yang tak punya
Kini ku hanya punya cinta
Ku berikan untukmu semua
Masihkah kau sayang padaku
Walau ku orang yang tak punya
Tapi ku masih punya cinta
Ku berikan untukmu semua


Aku masih punya cinta

Selasa, 10 Mei 2011

jogjakarta

senja tiba, matahari pun terbenam
jogja mulai meredup karena tidak adanya sinar matahari
namun lampu lampu jalanan pun mulai menyala
keindahan mulai menyelimuti jogja di kala malam

ku terbius di dalam keindahanya
ku terhasut dalam kenyamananya
ku merasakan sangat tenang dan nyaman

angin malam yang menghembus menerpa tubuh ku
seakan membawa pergi penatku dan lelahku
dan hanya kesegaran yang kurasakan

kotanya sangat nyaman dan aman
kota yang banyak menciptakan seniman
sangat banyak kebuayaan disana

created : jerry&irfan

Rabu, 04 Mei 2011

gua? gua adalah gua!

aku adalah
sebuah titik hitam
yang akan menodai sebuah kertas
yang membuatnya menjadi sebuah kalimat baik dan buruk

aku adalah
sebuah peluru
yang siap dipakai untuk
menembak dan membunuh buruannya

aku adalah
seorang manusia
yang penuh dengan dosa dan kesalahan
yang kadang merasa bahagia dan sengsara

aku...
tidak peduli dengan suara
yang timbul dari hal yang aneh
yang tidak tau apa apa dalam masalahku

ayahku nomer 1

yah betapa aku lelah melihat tubuhmu

yang selalu mengeluarkan keringat

yah betapa aku lelah melihat tubuhmu

yang selalu di terpa panasnya terik matahari

yah betapa aku lelah melihat tubuhmu

yang selalu tegar akan semua cobaan ini


yah engkau selalu membuat ku malu

akan kesabaran mu

yah engkau selalu membuat ku malu

akan kerja keras mu


yah burung dara jantan yang telah engkau rawat

kini sudah dapat mengepakan sayapnya

dan siap untuk melambung tinggi ke langit yang penuh dengan polusi

yah kini waktunya burung dara jantan mu lah

yang engkau rawat dengan penuh kesabaran

akan mengepakan sayapnya untuk mu


created: jerry&rere